Tujuh Kebijakan Strategis Ala RD-FPK, Bakal Tentukan Nasib Konawe 5 Tahun Kedepan

waktu baca 6 menit
Sabtu, 7 Sep 2024 03:35 0 27 Admin

BAITSULTRA.COM. KONAWE – Pesta demokrasi lima tahunan, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Wali Kota dan Wakil Wali Kota akan digelar serentak pada Rabu 27 November 2024 mendatang.

Di Kabupaten Konawe, tiga bakal pasangan calon dipastikan akan berkompetisi untuk memperebutkan 182 ribu suara rakyat. Ketiga paslon tersebut yaitu Yusran Akbar – Syamsul Ibrahim, Harmin Ramba – Dessy Indah Rachmat dan Pasangan Rusdianto – Fachry Pahlevi Konggoasa.

Saat ini, bakal pasangan calon sudah mulai melakukan pemanasan mesin politik. Berbagai kegiatan yang dibalut dengan agenda silaturahmi demi meraih dukungan masyarakat terus dilakukan. Adu gagasan dan ide untuk masa depan Konawe yang telah dituangkan dalam Visi – Misi pun mulai diulik satu persatu.

Rusdianto – Fachry misalnya. Pasangan muda ini telah membeberkan sejumlah program unggulan kepada tim relawan kecamatan dan relawan TPS desa – kelurahan sebagai bahan “jualan” di masyarakat.

Selain program unggulan, RD – FPK ternyata sudah mempersiapkan tujuh Kebijakan Strategis Pembangunan ketika diberikam amanah oleh mayoritas masyarakat untuk memimpin Konawe lima tahun ke depan.

Ketujuh kebijakan strategis pembangunan itu menyasar bidang Pendidikan dan Ketenagakerjaan, Kesehatan, Pangan, Perkebunan dan Peternakan, Kewilayahan, Infrastruktur, Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola APBD.

Berikut aksi dan sasaran makro yang akan dicapai pasangan Rusdianto – Fachry:

I. Bidang Pemdidikan dan Ketenagakerjaan

• Pemberian beasiswa bagi siswa – siswi berprestasi dan kurang mampu pada jenjang pendidikan S-1, S-2 dan S-3, dan disesuaikan dengan minat dan bakat calon penerima secara selektif dengan mempertimbangkan kebutuhan pasar tenaga kerja.

•Standarisasi sarana dan prasarana pendidikan agar setiap sekolah memiliki standar yang sama utamanya pemenuhan fasilitas dan tenaga pengajar kompeten sehingga siswa menerima hak yang sama.

•Sejalan dengan Program Nasional Pragib membentuk sekolah-sekolah unggulan. Sesuai dengan kewenangannya Pemkab Konawe akan membangun satu sekolah unggulan SD dan SMP di setiap Kecamatan yang berbasis STEM Plus (Sains, Technology, Engineering, Matematics + Bahasa Inggris dan Mandarin).Hal ini untuk menjaring bakat-bakat siswa di setiap Kecamatan di bidang STEM, yang tujuan jangka menengah dan jangka panjangnya menciptakan SDM Konawe yang unggul dan kompetitif.

•Membentuk PAUD/TK Negeri di setiap Desa/Kelurahan agar pengelolaannya lebih memenuhi standar pembelajaran yang seharusnya sehingga kualitas peserta didik PAUD/TK menjadi lebih baik. Hal ini menjadi sangat penting karena bagian dari komitmen pemerintah menjamin hak-hak anak. PAUD/TK adalah investasi awal bidang pendidikan yang sangat strategis. Fenomenanya, berbeda kondisi anak yang masuk sekolah SD tanpa melalui jenjang PUAD/TK dengan anak yang sebelumnya telah mengenyam pembelajaran pada jenjang PAUD/TK.

“Sasaran makro pembangunan yang akan dicapai adalah meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Tebentuknya SDM Konawe yang unggul dan kompetitif”

•Pelaksanaan pendidikan vokasi teknis maupun jasa untuk menjawab pasar kerja yang tersedia di Konawe dan Provinsi Sultra umumnya. Sasaran program ini ditujukan kepada para pencari kerja yang kesulitan bersaing dipasar kerja, sehingga Pemkab akan hadir dalam memfasilitasi para calon tenaga kerja yang ada, hingga sampai pada tahap memfasilitasi penempatan kerja.

•Memfasilitasi para pelaku UMKM untuk memperoleh permodalan.

•Memfasilitasi produk UMKM lokal masuk dalam skema digitalisasi pemasaran.

“Sasaran makro pembangunan yang akan dicapai adalah Menurunnya angka pengangguran, Meningkatnya PDRB Per Kapita”

II. Bidang Kesehatan

•Jaminan pengobatan gratis bagi masyarakat kurang mampu. Program ini akan didesain menjadi lebih terstruktur dengan melibatkan sistem pelayanan kesehatan dasar yang sudah ada yakni PUSKESMAS, di mana subsidi bagi pengobatan gratis masyarakat di alokasikan sampai pada jenjang PUSKESMAS.

“Sasaran makro pembangunan yang akan dicapai adalah Meningkatnya IPM”

•Mendorong terbentuknya BLUD Puskesmas.

“Sasaran makro pembangunan yang akan dicapai adalah Meningkatnya kualitas layanan kesehatan dasar”

III. Bidang Pangan, Perkebunan dan Peternakan

•Cetak sawah dan pembangunan jaringan irigasi. Hal ini bagian dari upaya integrasi pembangunan yang telah dilakukan oleh Pemerintah melalui Pembangunan Bendungan Ameroro dan lainnya.

•Subsidi Pupuk dan Subsidi Bibit Unggul.

•Program Restorasi Lahan Pertanian

•Pengadaan Bibit Perkebunan Unggul yang akan dibagikan secara gratis bagi petani pemilik lahan

“Sasaran makro pembangunan yang akan dicapai adalah Peningkatan Kesejahteraan Petani (PDRB Sektor Pertanian)”

•Penyediaan bibit ternak unggul

•Pembangunan Rumah Potong Hewan (RPH) yang lebih modern.

“Sasaran makro pembangunan yang akan dicapai adalah Peningkatan Kesejahteraan Petani (PDRB Sub Sektor Peternakan)”

•Kerjasama antara Pemkab melalui Perusda dengan BULOG untuk melaksankan tata niaga pangan dimana Pemkab akan melakukan subsidi harga.

“Sasaran makro pembangunan yang akan dicapai adalah Penganggulangan Kemisikinan, Pengendalian Inflasi”

IV. Kewilayahan

•Strategi Aglomerasi Pembangunan yang dibagi menjadi 4 (empat) teritorial wilayah pembangunan:

1) Kawasan Strategis Industri Pertambangan, Perikanan dan Wisata Bahari (Morosi, Bondoala, Sampara, Kapoiala, Soropia dan Lalonggasumeeto)

2) Kawasan Strategis Industri Pertambangan dan Perkebunan (Routa)

3) Kawasan Strategis Pengembangan Tanaman Pangan dan Peternakan (Cakupan DAS KONAWEEHA dan DAS LAHAMBUTI)

4) Kawasan Strategis Pusat Perdagangan dan Jasa, Pemerintahan dan Kebudayaan (Wilayah Kota Unaaha) dan Sport. Menjadikan Kota Unaaha sebagai center of point dari Aglomerasi wilayah yang ada dengan menjadikan Unaaha sebagai Smart City (Konkritnya : Melanjutkan Konsep Pembangunan Kawasan Strategis Daerah (KSD).

1) Wilayah Inolobunggadue (Pusat Aktivitas Pemerintahan, Sosial dan Ekonomi).

2) Wilayah Ex STQ (pusat religi dengan merevitalisasi fungsi ex STQ, menjadi islamic center dan PAUD/TK berbasis pendidikan islam).

3) Wilayah Adipura – Rahabangga (Revitalisasi Makam Raja Lakidende agar menjadi heritage kebudayaan, Membangun Kawasan Street Food untuk menampung UMKM di jalur Rahabangga).

4) Pembangunan Stadion Sepakbola pada kawasan jalur jalan 40.

“Sasaran makro pembangunan yang akan dicapai adalah meningkatnya pertumbuhan PDRB”

V. Infrastruktur

•Bantuan subsidi bagi pembangunan rumah tidak layak huni

“Sasaran makro pembangunan yang akan dicapai adalah penanggulangan kemiskinan”

•Pembangunan Jaringan Perpipaan Air Bersih (Kolaborasi dengan APBN) di 14 Kecamatan.

“Sasaran makro pembangunan yang akan dicapai adalah Penganggulangan Kemisikinan, Penurunan Stunting”

•Pembangunan/Perbaikan Jalan dan Jembatan

“Sasaran makro pembangunan yang akan dicapai adalah Meningkatnya Indeks Konektivitas Wilayah”

•Revitalisasi Kota Unaaha (Pembangunan Trotoar dan Revitasliasi Median Jalan Sepanjang Jalur Utama Kota Unaaha). Dilakukan untuk meningkatkan estetika Kota Unaaha. Jika ini dapat dilaksanakan maka akan merubah secara signifikan “wajah” Kota Unaaha.

“Sasaran makro pembangunan yang akan dicapai adalah meningkatkan ekstetika Kota Unaaha’

•Pembangunan Pasar Modern di Kota Unaaha yang lebih representatif.

•Pembangunan Kawasan Rest Area Pondidaha

“Sasaran makro pembangunan yang akan dicapai adalah Meningkatkan PDRB (Sektor Perdagangan dan Jasa)”

VI. Reformasi Birokrasi

•Komitmen terhadap pelaksanaan sistem merit. Para ASN yang akan menduduki jabatan struktural ditentukan berdasarkan kompetensi dan kualifikasi yang dipersyaratkan dan manajemen talent.

•Standarisasi pelayanan publik di setiap OPD. Setiap unit kerja harus memenuhi standar pelayanan publik yang dipersyaratkan.

•Full Digitalisasi Pemerintahan. Termasuk di dalamnya transparansi perencanaan dan pelaksanaan anggaran kepada publik.

•Peningkatan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) yang lebih layak dan humanís.

“Sasaran Makro yang akan dicapai adalah Meningkatkan Pelayanan Publik”

VII.Tata Kelola APBD

•APBD disusun dengan orientasi pada pencapaian makro pembangunan, dengan mengarahkan APBD sebagai instrument untuk penurunan angka kemiskinan, peningkatan TPAK, meningkatnya PDRB (pertumbuhan ekonomi), mengatasi kesenjangan (gini ratio) dan meningkatkan IPM.

“Sasaran Makro yang akan dicapai adalah Meningkatnya Pengelolaan Keuangan dan aset daerah”.

Laporan : Redaksi

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA