BAITSULTRA.COM. KONAWE – Suasana penuh suka cita mewarnai pelaksanaan panen raya padi yang berlangsung di Kelurahan Mataiwoi, Kecamatan Tongauna, Kabupaten Konawe, Senin (26/5/2025).
Kegiatan tersebut dihadiri langsung Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), perwakilan DPRD Sultra, Dandim 1417 Kendari, Bupati Konawe, Sekda Komawe, Kepala OPD lingkup Pemkab Konawe, dan unsur pimpinan Forkopimda Konawe.
Dalam sambutannya, Gubernur Sultra Mayjend TNI (Purn) Andi Sumarengukka (ASR), SE., MM. menyatakan komitmennya untuk memajukan sektor pertanian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Konawe.
“Untuk di Konawe kita fokuskan pembangunan jaringan irigasi sebagai penopang utama produktivitas pertanian. Dan kita sudah data daerah mana saja yang membutuhkan irigasi, targetnya dalam tiga tahun harus tuntas,” terangnya.
ASR juga menyampaikan bahwa Konawe telah dibicarakan sebagai calon utama klaster pertanian nasional bersama Menteri Pertanian dan Menteri Desa. Menurutnya, kesejahteraan masyarakat akan dimulai dari para petani.
“Petani harus menjadi profesi. Dan kesejahteraan kita akan dimulai dari petani. Kalau petani sejahtera, desa juga sejahtera,” ujarnya.
Dirinya juga mengapresiasi keberhasilan program pelatihan pertanian di Tiongkok yang diikuti pemuda Konawe. Dari tujuh peserta yang diberangkatkan, empat di antaranya berasal dari Konawe.
“Itu menunjukkan hebatnya anak muda kita, dan hebatnya pemimpin daerah seperti Bupati Konawe,” tutupnya.
Sementara itu, Bupati Konawe H. Yusran Akbar di hadapan Gubernur ASR memaparkan, jika saat ini luas lahan sawah fungsional di Konawe mencapai 26,701 hektar, sehingga luas panen padi untuk 1 tahun dan 2 musim tanam seluas 53,404 hektar.
Sementara untuk Produktifitas Per hektar 4,3 -5 ton, sehingga total produksi gabah kering giling hanya sebesar 240.318 ton.
” Kondisi ini masih sangat rendah dibanding dengan wilayah lain yang memiliki potensi yang sama, sehingga menjadi tugas bersama untuk menaikkan produktivitas per Hektarnya menajdi 6-7 ton, sehingga total produktivitas total produksi gabah kering giling menjadi 373,828 ton, “ujarnya.
Lebih lanjut, Bupati Konawe mengatakan dengan efektifnya bendungan Wawotobi dan ameroro direncanakan tahun 2026 Pemkab Konawe direncanakan akan mengaplikasikan Penerapan Indeks Pertanaman 300 (IP 300) bertujuan untuk meningkatkan produksi padi dengan menanam padi tiga kali dalam satu tahun.
Program ini menjadi fokus utama pemerintah dan petani untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan menjaga stabilitas pangan.Jika ini terlaksana dengan baik dan lancar maka target gabah kering giling akan mencapai 560.742 ton atau 336. 445 ton beras.
“Untuk mencapai harapan sebagaimana yang dimaksud pemda Konawe telah membentuk Brigade pangan, melaksanakan restorasi lahan untuk mengetahui tingkat kejenuhan tanah, bersama universitas lakidende sebagai penyedia benih unggul mulai dari benih pokok sampai benih sebar, ”ucapnya.
Ia berharap keberhasilan ini akan lebih cepat terwujud, jika pemerintah dapat dukungan dan bimbingan dari pemerintah provinsi Sulawesi Tenggara.
“Ucapan terima kasih kami sampaikan pada pemerintah provinsi telah memfasilitasi bantuan cetak sawah seluas 1.400 Hektar,” tuturnya.
Tidak ada komentar