BAITSULTRA.COM. KONUT – Bupati Konawe Utara (Konut) Ir. H. Ruksamin terus berupaya agar proyek pembangunan Hunian Tetap (Huntap) bagi korban banjir bandang 2019 lalu, yang dibiayai langsung dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN) tersebut bisa terealisasikan.
Pasalnya, dari 628 unit yang akan dibangun, baru terealisasi 363 Huntap. Sedangkan sisanya sebanyak 265 rumah, masih dalam proses. Dalam upaya menuntaskan progres tersebut, Bupati Ruksamin menghadiri rapat koordinasi (Rakor) tingkat eselon 1 di ruang lantai 12 Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Senin (17/01/2024).
Dimana forum tersebut membahas perpanjangan waktu penggunaan dana hibah rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana di Kabupaten Konut, sebagai kelanjutan dari surat resmi Bupati Konut Nomor: 300.2/5284/ tanggal 20 Desember 2023.
Rakor ini dipimpin langsung oleh Plt. Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan wilayah dan penanggulangan bencana, Sorni Paska Daeli.
Pertemuan ini juga didukung oleh kehadiran Deputi Bidang Rehabilitasi dan Konstruksi BNPB, Dirjen Anggaran Kemenkeu, serta Deputi Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah, Bidang Politik, Hukum, Keamanan Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.
Ruksamin dalam forum ini, memaparkan laporan terkait hibah rehabilitasi dan rekonstruksi tahun 2023 yang pada tahun tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konut berhasil mendapat kucuran dana hibah dari pusat sebesar 53 miliar rupiah untuk pembangunan infrastruktur dan perumahan.
Dana tersebut dialokasikan untuk pembangunan Huntap sebanyak 628 unit senilai 31 miliar, rekonstruksi jalan sebesar 1,6 miliar dan pembangunan 10 unit jembatan senilai Rp20,1 miliar.
Meskipun pembangunan jalan dan jembatan mencapai 100 persen realisasi, pembangunan huntap baru mencapai 58 persen dari target 628 unit, dengan 363 unit telah berhasil dibangun dan 265 unit masih dalam proses.
Seperti setiap proyek besar, sebagai Pimpinan daerah saya tidak menutup-nutupi kendala yang dihadapi. Keterlambatan tender, keterbatasan akses mobilisasi bahan logistik, dan faktor cuaca menjadi hambatan utama yang membuat proses pembangunan huntap tidak rampung pada akhir tahun 2023.
Oleh karena itu, Ruksamin memohon perpanjangan waktu penggunaan dana hibah rehabilitasi dan Rekonstruksi di kabupaten Konut.
Bupati Konut dua periode itu tak main-main. Dirinya bahkan menjaminkan diri secara langsung untuk terlibat dalam proses pembangunan Huntap.
“Jika masih diberikan kesempatan, saya tidak butuh 12 bulan, saya hanya butuh 6 bulan. Saya akan pimpin langsung pembangunan tersebut supaya secepatnya rampung,” tutup politisi PBB itu.
Laporan : BS
Tidak ada komentar